Kamis, 09 November 2017

Bio Teknologi, Apa itu Fermrntasi ?

Bio Teknologi, Apa itu fermentasi ?

Oleh : Hadi Winarto

Bio Teknologi, Apa itu fermentasi ?

Definisi fermentasi atau peragian secara umum dapat digambarkan : perubahan yang disebabkan enzim. Contoh proses fermentasi ialah pembentukan asam laktat dalam susu dan asam cuka. Fermentasi menggambarkan pada proses pembuatan alkohol, pembuatan alkohol adalah reaksi etil-alkohol dan karbondioksida dari gula. Pasteur membuktikan bahwa bahwa fermentasi disebabkan oleh ragi kemudian ditemukan enzim ragi. Saat ini kegiatan dan penyebutan fermentasi berkembang luas dikalangan penggiat agrokultur, agrobisnis, agronomi dan agroindustri, misalnya : fermentasi pakan ayam, pakan ikanpakan organik, fermentasi ransum ternak, fermentasi limbah organik dan lain sebagainya.

Apa keutamaan pakan yang difermentasi ?

Banyak keuntungan dari fermentasi dan yang utama adalah
1. Mengeluarkan gas metan
2. Menghilangkan bau pada feses ternak (ikan, unggas, rumaninsia) dan akhirnya bau kandang akan berkurang.
3. Meningkatkan daya cerna pakan (fungsi organ pencernaan akan membaik) meningkatkan energi termetabolisme.
4. Bahan pakan akan semakin steril dari bakteri patogen
5. Kadar nutrisi bahan pakan semakin bermutu, utamanya kadar protein, kadar abu, kadar serat dan karbohidrat.
6. Meng-eliminir bahan anti nutrisi.
7. Meningkatkan homogenitas bahan pakan. Fermentasi dari berbagai jenis adonan akan menciptakan satu unsur kimia baru bakteri positif.
8. Daya tahan bahan hasil fermentasi lebih awet dan tahan lama.
9. Merubah molekul komplek menjadi molekul sederhana.
Menganggap enteng fermentasi atau merasa repot jika melakukan fermentasi adalah stigma yang salah. Banyak hal lain yang diperoleh dari aktifitas fermentasi. Jika anda malas, alamat usaha dibidang agrobisnis tidak akan mencapai hasil maksimum.
pernahkan anda ? mendengar kematian pada peternak kambing atau sapi, tiap minggu bahkan setiap hari terjadi kematian. Hal ini dapat dipastikan bahan pakan mengandung berbagai kuman, virus dan kotoran yang tertelan dan fermentasi lah untuk meminimalisir kematian domba, kerbau, sapi atau kambing.
Aktifitas kegiatan  fermentasi yang tepat (tepat dalam hal ini menggunakan peralatan yang steril, pengaturan suhu yang ideal dan fermentor yang berkwalitas tinggi sebagai starter meningkatkan daya kerja enzim. Fermentasi mampu membuang asam fitat, fermentor yang baik membuat sehingga tempe, oncom dan kecap sudah tidak mengandung senyawa asam fitat. Asam fitat dapat dihilangkan hingga 60-70% namun cara dipanaskan, namun cara ini tidak disarakankarena merusak unsur suplemen lain, utamanya protein. Trik unik dan ampuh dengan cara menggunakan enzim fitase untuk fermentor dalam melakukan fermentasi. Asam fitat dapat dihidrolisis oleh fitase.
Cara lain untuk meningkatkan kandungan nutrisi pakan selain fermentasi adalah dengan cara pemanasan, perebusan dan pengukusan. Masing-masing memiliki plus minus, pemanasan atau perebusan yang tidak terukur akan memusnahkan gizi lainnya. Bahan singkong yang akan difermentasi harus direbus dengan panci terbuka untuk membuang racun hidrosianin
Contoh sederhana : Ubi (singkong) hasil fermentasi disebut tape. Aktifitas ini telah mengubah ubi sebagai makanan bergizi rendah menjadi bergizi tinggi. Kedele menjadi tempe.
Para petani ikan dan peternak Indonesia juga tidak ketinggalan membuat program-program inspiratif  dan unjuk kebolehan dengan membuat TEMPE UNTUK LELE yang memperkaya khasanah bio-teknologi Indonesia.
TEMPE UNTUK LELE (asumsi 100kg pakan)
Menghitung hpp per-kg dan kadar air dan total biomassa
Tepung kulit         40kg x Rp.5.500  = Rp.220.000. Kadar air   9%  = 36,40kg
Tepung kedele    20kg x Rp6.000   = Rp.120.000. Kadar air 14% =  17,20kg
Tepung gaplek    20kg x Rp.3.500  = Rp.  70.000. Kadar air 18% =  17,60kg
Tepung jagung    10kg x Rp.4.500  = Rp.  45.000. Kadar air 18% =    8,20kg
Tepung dedak      10kg xRp.3.500  = Rp.  35.000. Kadar air 15% =    8,50kg
Fermentor (enzima star 100ml)       = Rp.    3.000.
Ragi tempe            100gram              = Rp.    3.000.
Total hpp adalah Rp.496.000 dibagi total biomassa 87,90kg      = Rp.5642/kg
Tiap bahan memiliki kadar air berbeda, data kadar bahan baku yang kami cantumkan diatas tidak jauh berbeda dengan bahan baku secara umum.
Menghitung kandungan protein
Tepung kulit         40kg x 38%  = 14,4%
Tepung kedele    20kg x 36%  =    7,2%
Tepung gaplek    20kg x 2%    =    0,4%
Tepung jagung    10kg x 8%    =    0,8%
Tepung dedak      10kg x 11% =    1,1%
Total protein                               =   23,9%
Setelah dilakukan fermentasi dan menjadi tempe selama 3 hari dengan menggunakan ragi tempe dan enzima star telah terjadi kenaikan kadar protein secara signifikan menjadi 32,5%.
Melakukan pembuatan tempe untuk lele total kandungan kadar air agar menjadi tempe tidak boleh diatas 30%. Anda bisa menggunakan bahan baku lainnya yang mudah didapat dan tetap memperhatian kwalitas bahan, komposisi yang ideal untuk lele dan menggunakan perangkat yang bersih dan steril.
Masihkah anda anti fermentasi ??? jika anda masih meragukan silahkan anda lakukan uji laboratorium bahan-bahan yang anda miliki baik bahan dalam kondisi mentah, dikukus, direbus dan dipanaskan. Buat beberapa variabel penelitian dengan menggunakan berbagai fermentor. Lihatlah hasilnya, anda pasti akan tercengang !!!

Saran fermentasi dan aplikasi :

1. Gunakan piranti untuk fermentasi dengan menghindari dari bahan logam dan tembaga, gunakan bahan dari plastik.
2. Gunakan fermentor yang bermutu sehingga mampu memperbaiki kwalitas nutrisi pakan utamanya kadar protein, karbohidrat, serat, abu, lemak, lisin, metionin, nitrobakter, lactobasillus dan menekan kandungan asam fitat, gas metana, bakteri salmonella dan bakteri e-colli.
3. Memastikan kadar nutrisi awal ter-identifikasi.
4. Amati pertumbuhan ikan dan ternak setelah diberi ransum fermentasi dan non-fermentasi.
5. Memastikan bahan yang difermentasi dan peralatan yang digunakan steril dan higienis.
6. Memperhatikan kwalitas air yang digunakan sebagai pra-sarana fermentasi.

Bagaimana fermentasi bekerja :

Melalui bantuan air, suhu (udara) dan enzim-enzim bekerja melakukan enrichment (pengayaan) terhadap materi substrat dan melibatkan micro-organisme.

Jenis dan bentuk fermentasi :

Fermentasi sudah lama dilakukan terhadap berbagai bahan, metode yang dilakukan baik secara aerob maupun secara an-aerob, baik secara konvensional maupun dengan memakai teknik modern, diantaranya adalah : Fermentasi alkohol, fermentasi asam laktat, fermentasi Propionat, fermentasi butirat, tuak, tape,wine, Yoghurt, pembuatan pupuk Organik dan lain-lain.
Bio Teknologi, Apa itu fermentasi ?  Bondowoso, 27 Juli 2016

0 komentar:

Posting Komentar