Enzim, Nutrisi Pakan Ternak Modern
Oleh : Hadi Winarto
Judul ini untuk menjawab pertanyaan beberapa audiens tentang campur
tangan keberadaan enzim terhadap pakan. Baik untuk pakan ikan lele, pakan dan
hewan ruminansia.
Sumber artikel.
Kami infokan ada puluhan artikel yang mengupas tentang enzim di
internet, namun ada 2 artikel penting yang kami kutip blog www.m.tabloidsinartani.com dan
artikel dari Majalah Trubus. Kutipan 2 sumber ini sudah
kami ringkas tanpa mengurangi substansi dari makna artikel tersebut, yaitu :
Judul : Menghemat Biaya Pakan dengan Teknologi
Enzim
Salah satu strategi untuk sukses menjalankan bisnis perunggasan adalah
kemampuan melakukan penghematan biaya pakan. Komponen pakan menghabiskan
60–70% dari total biaya produksi. Tanpa manajemen pakan yang baik, akan
terjadi pemborosan pakan yang berimbas pada biaya produksi serta menurunnya
performa unggas.
Dalam seminar bertajuk Alltech Indonesia Innovation Day di
Jakarta, ahli nutrisi pakan dari Fakultas Peternakan IPB Prof.Dr.Ir.
Nachrowi,MSc, menjelaskan tentang aplikasi teknologi enzim guna
memaksimalkan nilai nutrisipakan.
Enzim merupakan senyawa protein larut yang diproduksi oleh organisme
hidup dan berfungsi sebagai katalisator untuk mempercepat reaksi pemecahan
senyawa-senyawa organik yang kompleks menjadi sederhana. Enzim dapat
meningkatkan nilai nutrisi (nutrient value) pakan sehingga dapat
dimanfaatkan secara lebih baik.
Secara alami, menurut Nazchrowi, setiap jenis ternak mempunyai enzim
sehingga dapat mencerna makanan yang dikonsumsi. Enzim tersebut dapat
diproduksi sendiri maupun oleh mikroba yang terdapat dalam alat pencernaan
ternak. Namun biji-bijian maupun serat kasar yang terdapat pada pakan
seringkali sulit dicerna secara alami oleh ternak, sehingga diperlukan suplemen
untuk membantu memecahnya sehingga dapat terserap lebih maksimal dalam sistem
pencernaan ternak.
Enzim yang penting untuk unggas adalah Non Starch Polysaccharide
(NSP) yaitu selulose, silanase, glucan dll. NSP dapat menghidrolisis
polisakarida menjadi monosakarida. Manfaat NSP antara lain membantu memelihara
kesehatan usus dan pencernaan unggas, meningkatkan konsistensi, meningkatkan
efisiensi pakan dan mengurangi biaya.
Namun, peraih gelar PhD bidang Microbial Biochemistry dari
Ehime University Jepang ini mengingatkan perlunya memahami struktur kimiawi dan
konsentrasi enzim NSP dan tujuan NSP akan digunakan. Memberikan multi enzim
pada pakan unggas lebih baik daripada enzim tunggal karena adanya kandungan
nutrisi yang berbeda-beda dari setiap jenis pakan unggas.
Riset Alltech
Alltech sejauh ini telah melakukan berbagai riset di bidang
teknologi enzim untuk pakan ternak. Menurut General Manager Alltech
Indonesia, Hery Santoso, hampir semua pabrik pakan sudah menggunakan enzim, tetapi jenis enzim yang dipakai mungkin berbeda-beda tergantung dari
tujuan yang ingin dicapai oleh pabrik pakan bersangkutan.
Sosialisasi ke para peternak unggas pun sudah banyak dilakukan oleh
produsen enzim terutama untuk pakan ayampetelur (layer) yang
melakukan pencampuran pakan sendiri (self mixing). Konsep dasar yang
disosialisasikan sama dengan pabrik pakan yaitu untuk mendapatkan biaya pakan
yang lebih murah dengan menggunakan enzim. Pada prinsipnya teknologi enzim
dapat diaplikasikan ke semua jenis unggas termasuk ayam pedaging
(broiler), ayam petelur (layer) dan bebek.
Dosis penggunaan enzim sangat tergantung dari jenis produk enzimnya, ada
yang berdasarkan unit enzim dan ada juga yang berdasarkan banyaknya pakan
(quantity). Enzim hasil teknologi dari Alltech (Allzyme SSF) dosis yang
diberikan berdasarkan quantity yaitu 0,2g per kg
pakan broiler dan untuk pakan layer diaplikasikan 0,15g
perkg. Allzyme SSF yaitu enzim kompleks terdiri dari 7 jenis enzim
yang bekerja secara sinergestik untuk meningkatkan nilai nutrisi pakan.
Selain itu, untuk meningkatkan nilai nutrisi dari bahan baku sumber
protein, Alltech mempunyai produk Allzyme Vegpro (enzyme protease)
yang bila diaplikasikan akan mampu menurunkan penggunaan bungkil kedelai (soy
bean meal) sehingga menurunkan biaya pakan.
Sumber 2 Majalah Trubus Edisi Nomor.557 Bulan April
Tahun 2016
Judul : Bandeng, Hemat Pakan Panen Besar
Hasil panen meningkat 56% setelah pakan dicampur enzim
Senyum menghias wajah sungastin. Peternak asal Jepara itu memanen
2,5 ton bandeng dari tambak 2 Ha pada bulan Juli-Agustus 2014. Pada
budidaya sebelumnya ia hanya menuai maksimal 1,6 ton chanos chanos. Tentu
saja peningkatan hasil 56% itu mendongkrak keuntungan peternak sejak
2010 itu.
Saat itu harga bandeng Rp.18.500 per-kg sehingga omzetnya Rp.40,7 juta
setelah dikurangi ongkos produksi laba Sungastin Rp.20-35 juta, bandingkan
dengan panen panen sebelumnya yang memberikan laba hanya Rp.9,25 juta.
Pendapatan sungastin meningkat 120%. Selain keuntungan melonjak
masa pemeliharaan pun lebih singkat. Ia memanen milkfish 5,5 bulan
setelah tebar yang semula 6-7 bulan.
Diperkaya enzim
Air tambak pun tambah bening sehingga ikan lebih sehat. Bandeng
mabuk jika air keruh, kata ibu 2 anak ini. Apa rahasia Sungastin memperoleh
keuntungan besar ! ternyata ia hanya menambahkan enzim pada pakan
bandeng.
Hemat pakan
Kelebihan lain penggunaan enzim yaitu petambak bisa
memberikan pakan rendah protein. Peternak bandeng lazim lazim
menggunakan pelet berprotein 25%. Setelah memakai enzim petrnak bisa
memanfaatkan pelet berprotein rendah 14-16%, kata alumnus
Jurusan pertanian Universitas Muria Kudus itu.
Catatan admin
Demikian naskah ini dari sumber yang kami rangkum dari website www.m.tabloidsinartani.com dan
majalah bulanan berskala nasional TRUBUS yang cukup memberi pencerahan
kepada penggiat agrobisnis Indonesia.
Sebagian tujuan aplikasi teknologi enzim dimasa depan
adalah
1.
Tingginya protein dalam
bahan pakan berarti makin tinggi biaya pakan.
2.
Memperbaiki penggunaan
lemak. Enzim lipase dapat meningkatkan kandungan
energi termetabolisme dari bekatul. Enzim dapat
meningkatkan penggunaan bekatul hingga 50-60% atau onggok hingga
40-50% yang dapat menekan biaya pakan.
3.
Enzim
fitase mengurangi pencemaran posfat. Selain itu dengan penggunaan
fitase dalam ransum dapat menurunkan penggunaan fosfor dalam ransum sampai
tingkat 40-50 %.
4.
Enzim mampu mencerna serat,
memperbaiki mutu pakan seperti lemak, energy termetabolisme, BETN, TDN dan
menurunkan kadar abu.
Penggunaan tekhnologi enzim saat ini sudah merambah kesemua sektor
budidaya baik itu ikan air tawar dan ikan air laut, ikan hias (ikan mas, lele,
patin, bawal, udang, bawal, bandeng, sidat, belut, gurami, toman, gabus dan
lain lain) enzim juga digunakan pada budidaya unggas (ayam, burung, bebek,
itik, kalkun, puyuh) ruminansia (sapi, kambing, babi, kuda, domba dan
lain-lain)
0 komentar:
Posting Komentar