Sabtu, 23 Desember 2017

Enzim, Nutrisi Ternak Modern

Enzim, Nutrisi Pakan Ternak Modern
Oleh : Hadi  Winarto

Judul ini untuk menjawab pertanyaan beberapa audiens tentang campur tangan keberadaan enzim terhadap pakan. Baik untuk pakan ikan lelepakan dan hewan ruminansia.
Sumber artikel.
Kami infokan ada puluhan artikel yang mengupas tentang enzim di internet, namun ada 2 artikel penting yang kami kutip blog www.m.tabloidsinartani.com dan artikel dari Majalah Trubus. Kutipan 2 sumber ini sudah kami ringkas tanpa mengurangi substansi dari makna artikel tersebut, yaitu :
Judul : Menghemat Biaya Pakan dengan Teknologi Enzim
Salah satu strategi untuk sukses menjalankan bisnis perunggasan adalah kemampuan melakukan penghematan biaya pakan. Komponen pakan menghabiskan 60–70% dari total biaya produksi. Tanpa manajemen pakan yang baik, akan terjadi pemborosan pakan yang berimbas pada biaya produksi serta menurunnya performa unggas.

Dalam seminar bertajuk Alltech Indonesia Innovation Day di Jakarta, ahli nutrisi pakan dari Fakultas Peternakan IPB Prof.Dr.Ir. Nachrowi,MSc, menjelaskan  tentang aplikasi teknologi enzim guna memaksimalkan nilai nutrisipakan.
Enzim merupakan senyawa protein larut yang diproduksi oleh organisme hidup dan berfungsi sebagai katalisator untuk mempercepat reaksi pemecahan senyawa-senyawa organik yang kompleks menjadi sederhana. Enzim dapat meningkatkan nilai nutrisi (nutrient value) pakan sehingga dapat dimanfaatkan secara lebih baik.
Secara alami, menurut Nazchrowi, setiap jenis ternak mempunyai enzim sehingga dapat mencerna makanan yang dikonsumsi. Enzim tersebut dapat diproduksi sendiri maupun oleh mikroba yang terdapat dalam alat pencernaan ternak. Namun biji-bijian maupun serat kasar yang terdapat pada pakan seringkali sulit dicerna secara alami oleh ternak, sehingga diperlukan suplemen untuk membantu memecahnya sehingga dapat terserap lebih maksimal dalam sistem pencernaan ternak.
Enzim yang penting untuk unggas adalah Non Starch Polysaccharide (NSP) yaitu selulose, silanase, glucan dll. NSP dapat menghidrolisis polisakarida menjadi monosakarida. Manfaat NSP antara lain membantu memelihara kesehatan usus dan pencernaan unggas, meningkatkan konsistensi, meningkatkan efisiensi pakan dan mengurangi biaya.
Namun, peraih gelar PhD bidang Microbial Biochemistry dari Ehime University Jepang ini mengingatkan perlunya memahami struktur kimiawi dan konsentrasi enzim NSP dan tujuan NSP akan digunakan. Memberikan multi enzim pada pakan unggas lebih baik daripada enzim tunggal karena adanya kandungan nutrisi yang berbeda-beda dari setiap jenis pakan unggas.
Riset Alltech
Alltech sejauh ini telah  melakukan berbagai riset di bidang teknologi enzim untuk pakan ternak. Menurut  General Manager Alltech Indonesia, Hery Santoso, hampir semua pabrik pakan sudah menggunakan enzim, tetapi jenis enzim yang dipakai mungkin berbeda-beda tergantung dari tujuan yang ingin dicapai oleh pabrik pakan bersangkutan.
Sosialisasi ke para peternak unggas pun sudah banyak dilakukan oleh produsen enzim terutama untuk pakan ayampetelur (layer) yang melakukan pencampuran pakan sendiri (self mixing). Konsep dasar yang disosialisasikan sama dengan pabrik pakan yaitu untuk mendapatkan biaya pakan yang lebih murah dengan menggunakan enzim. Pada prinsipnya teknologi enzim dapat diaplikasikan ke semua jenis unggas termasuk ayam pedaging  (broiler), ayam petelur (layer) dan  bebek.
Dosis penggunaan enzim sangat tergantung dari jenis produk enzimnya, ada yang berdasarkan unit enzim dan ada juga yang berdasarkan banyaknya pakan (quantity). Enzim hasil teknologi dari Alltech (Allzyme SSF) dosis yang diberikan berdasarkan quantity yaitu 0,2g per kg pakan broiler dan untuk pakan layer diaplikasikan 0,15g perkg. Allzyme SSF yaitu enzim kompleks terdiri dari 7 jenis enzim yang bekerja secara sinergestik untuk meningkatkan nilai nutrisi pakan. 
Selain itu, untuk meningkatkan nilai nutrisi dari bahan baku sumber protein, Alltech mempunyai produk Allzyme Vegpro (enzyme protease) yang bila diaplikasikan akan mampu menurunkan penggunaan bungkil kedelai (soy bean meal) sehingga menurunkan biaya pakan.
Sumber 2  Majalah Trubus Edisi Nomor.557 Bulan April Tahun 2016
Judul : Bandeng, Hemat Pakan Panen Besar
Hasil panen meningkat 56% setelah pakan dicampur enzim
Senyum menghias wajah sungastin. Peternak asal Jepara itu memanen 2,5 ton bandeng dari tambak 2 Ha pada bulan Juli-Agustus 2014. Pada budidaya sebelumnya ia hanya menuai maksimal 1,6 ton chanos chanos. Tentu saja peningkatan hasil 56% itu mendongkrak keuntungan peternak sejak 2010 itu.
Saat itu harga bandeng Rp.18.500 per-kg sehingga omzetnya Rp.40,7 juta setelah dikurangi ongkos produksi laba Sungastin Rp.20-35 juta, bandingkan dengan panen panen sebelumnya yang memberikan laba hanya Rp.9,25 juta. Pendapatan sungastin meningkat 120%. Selain keuntungan melonjak masa pemeliharaan pun lebih singkat. Ia memanen milkfish 5,5 bulan setelah tebar yang semula 6-7 bulan.
Diperkaya enzim
Air tambak pun tambah bening sehingga ikan lebih sehat. Bandeng mabuk jika air keruh, kata ibu 2 anak ini. Apa rahasia Sungastin memperoleh keuntungan besar ! ternyata ia hanya menambahkan enzim pada pakan bandeng.
Hemat pakan
Kelebihan lain penggunaan enzim yaitu petambak bisa memberikan pakan rendah protein. Peternak bandeng lazim lazim menggunakan pelet berprotein 25%. Setelah memakai enzim petrnak bisa memanfaatkan pelet berprotein rendah 14-16%, kata alumnus Jurusan pertanian Universitas Muria Kudus itu.
Catatan admin
Demikian naskah ini dari sumber yang kami rangkum dari website www.m.tabloidsinartani.com dan majalah bulanan berskala nasional TRUBUS yang cukup memberi pencerahan kepada penggiat agrobisnis Indonesia.
Sebagian tujuan aplikasi teknologi enzim dimasa depan adalah   
1.     Tingginya protein dalam bahan pakan berarti makin tinggi biaya pakan.
2.     Memperbaiki penggunaan lemak.  Enzim lipase dapat meningkatkan kandungan energi termetabolisme dari bekatul.  Enzim dapat meningkatkan penggunaan bekatul hingga 50-60% atau onggok hingga 40-50% yang dapat menekan biaya pakan.
3.     Enzim fitase mengurangi pencemaran posfat. Selain itu dengan penggunaan fitase dalam ransum dapat menurunkan penggunaan fosfor dalam ransum sampai tingkat 40-50 %.
4.     Enzim mampu mencerna serat, memperbaiki mutu pakan seperti lemak, energy termetabolisme, BETN, TDN dan menurunkan kadar abu.
Penggunaan tekhnologi enzim saat ini sudah merambah kesemua sektor budidaya baik itu ikan air tawar dan ikan air laut, ikan hias (ikan mas, lele, patin, bawal, udang, bawal, bandeng, sidat, belut, gurami, toman, gabus dan lain lain) enzim juga digunakan pada budidaya unggas (ayam, burung, bebek, itik, kalkun, puyuh) ruminansia (sapi, kambing, babi, kuda, domba dan lain-lain)

0 komentar:

Posting Komentar