Rabu, 03 Januari 2018

Pembenihan lele dan managemen air


Pembenihan Lele dan Managemen Air
Oleh Hadi Winarto

Pola dan teknis Pembenihan Lele dan Managemen Air
Bagaimana caranya mempersiapkan agar kegiatan ini tidak mengalami kegagalan atau tingkat mortalitas (kematian) tidak lebih dari 10% pada saat melakukan prosesi pembenihan.
Dua faktor penting dalam aktifitas pembenihan lele yang harus menjadi prioritas utama.
1.     Suhu air yang ideal adalah faktor penting dalam melaksanakan pembenihan lele.
2.     Mutu telur yang diperoleh dari induk betina.

Pada point 1 yaitu fase awal atau periode persiapan air/bak/kolam
–           Suhu ideal antara 30-31C, jika suhu air dibawah 30C banyak kemungkinan yang akan terjadi namun secara umum telor akan bonor (gagal tetas) dan akan membusuk. Meskipun anda telah mempersiapkan indukan, pakan indukan yang bermutu tinggi atau sempurna. Suhu air yang bisa dikendalikan adalah upaya terbaik, suhu yang bisa dikendalikan (controlling) yang terbaik dengan membangun kolam indoor.
–              pH air ideal untuk pemijahan 7,5-8,5.
–              Kestabilan suhu air bisa diatur dengan suhu tetap dengan memberi heater, penggunaan heater harus memperhatian sirkulasi kolam agar pemerataan suhu didalam air menyebar dengan merata. Heater bisa diperoleh ditoko perikanan daengan ukuran dan harga yang bervariasi.
–              Beberapa pembenih menutupi kolam pemijahan dengan terpal bertujuan panas akan tersimpan hingga pagi hari.
Pada point 2 yaitu memastikan kualitas telur sudah yang terbaik.
·         Kualitas telur yang tidak bagus berasal dari indukan yang berkualitas jelek,
·         penanganan pemeliharan tidak mengikuti managemen pemeliharaan induk seperti pemberian pakan, jadwal pakan,
·         strain atau galur indukan yang tidak jelas, indukan yang berasal dari induk yang sekerabat (sedarah) yang akan menghasilkan telur hasil incest.
·         Indukan yang akan dipijahkan merupakan pasangan yang bobotnya berbeda (tidak sepadan ukurannya)
Banyak faktor sebenarnya (baca Budidaya lele pembenihan)  namun 2 faktor diatas yang paling sering diabaikan.
Beberapa piranti penting yang harus disediakan pada persiapan pemijahan.
1.     Heater
2.     Ph tester, DO tester.
3.     Sirkulator
4.     Serok atau jaring
5.     Termometer, untuk memastikan suhu tepat di 30-31C
6.     Periksa kondisi kolam dan konstruksinya (pipa penyuplai air, waring, atap dan lain-lain)
7.     Indukan matang gonad
8.     Memeriksa bak atau kolam pemberokan
9.     Memastikan induk yang akan dipijahkan tidak ada luka ditubuhnya (luka akibat pada waktu pemilihan induk)

Benih Lele Menggantung Dipermukaan
Benih Lele dalam posisi yang berdiri tegak dipermukaan kolam dan gerakannya berputar-putar tidak beraturan serta tidak jauh merupakan merupakan ancaman serius. Namun melihat situasi ini  kita dengan mudah bisa diantisipasi karena penyebab utama dari peristiwa ini adalah kualitas air sudah buruk atau sedang memburuk, buruknya air adalah menurunnya kadar oksigen, pH air, tingkat kekeruhan, kadar amoniak meninggi. Kualitas air yang menjadi penyebab
·         Benih menggantung dengan posisi tubuh tegak lurus kepala diatas.
·         Benih melemah akibat nafsu makan menurun.
·         Benih gagal melakukan penyesuaian dengan suhu air (adaptasi)
Mengatasi keadaan ini dengan trik
·         Mengganti air, jika keadaan yang menggantung ekstrim dan banyak air diganti seluruhnya.
·         Memasang heater agar didapat suhu air bisa dikendalikan dan stabil.
Benih lele menggantung sebenarnya tidak perlu terjadi dengan cara melakukan tindakan prefentif, persiapan kolam lah kuncinya. Standar persiapannya kolam adalah
·         Lakukan treatment air.
·         Berikan probiotik berbasis herbal. (sekaligus mengantisipasi berkembang jamur aeromonas)
·         Buat kolam dengan central drain yang benar
·         Pemilihan benih dari galur hasil introduksi.
·         Menghindari waktu mulai tebar pada musim cuaca jelek.
·         Lakukan pemeriksaan kualitas dengan alat ukur (DO tester, pH tester, alat ukur suhu air)
Sektor pembenihan butuh seni tersendiri. Berbagai pilihan sistem reproduksi ini bisa dilakukan dengan cara memiliki teknik pemijahan
– Pemijahan alami, sistem ini yang paling banyak didominasi dikalangan pembenih.
– Pemijahan kawin suntik, sistem ini tingkat mortalitas.
– Pemijahan hipofisa, pematangan gonad dengan cara mengorbankan indukan jantan dengan indukan jenis lain seperti ikan emas dan tombro sebagai alternatif jika indukan jantan belum matang.
– Pemijahan implantasi, sistem implan belum banyak diketahui dan membutuhkan perangkat lengkap.
Musim bediding
Di Jawa musim ini adalah musim dingin yang ekstrim, musim ini disparitas suhu siang dan suhu malam berbeda jauh dan angin terlalu kencang. umumnya dimusim ini peternak tidak melakukan kegiatan pembenihan. H. Tomri di Jember tetap melakukan pembenihan dengan cara menutup kolam dengan terpal, terpal akan menyimpan hangat pada malam hari dan tingkat keberhasilan ini tercatat mortalitas 30%. Ketika diberikan heater kematian menurun menjadi 15-20%. Memang diakui oleh H.Tomri bahwa kualitas indukan harus prima.
Bawang merah
Sebagian pembenih menggunakan bawang merah dengan alasan untuk meningkatkan daya rangsang kawin untuk indukan betina. Bawang merah diparut kemudian ditebarkan dikolam pemijahan alami. pada penyemaian cabe oleh petani penggunaan parutan bawang merah sudah tidak asing lagi dengan tujuan mempercepat germinasi benih cabe.


0 komentar:

Posting Komentar