Penambahan Bakteri Positif Pada Pakan Lele
Pakan Alternatif Lele Pembesaran
Oleh : Hadi Winarto
Dalam membuat pakan yang harUs diketahui adalah :
1. Kebutuhan nilai nutrisi ternak tersebut.
Kebutuhan nutrisi benih lele tidak sama dengan lele menuju konsumsi.
Misal, pakan pembesaran lele :
Protein 31%
Lemak 2% sd 6%
Serat 11%
Abu max 20%.
Misal, pakan pembesaran lele :
Protein 31%
Lemak 2% sd 6%
Serat 11%
Abu max 20%.
2. Memastikan bahan pakan tidak palsu.
Sekarang banyak beredar produk tepung ikan dicampur dengan sisik, kepala ikan, jeroan bahkan pasir laut dan tepung bulu.
Jagung dioplos dengan janggel dan tumpi. Dedak di mix dengan sekam. Nah gaswat khan !
Jagung dioplos dengan janggel dan tumpi. Dedak di mix dengan sekam. Nah gaswat khan !
3. Mengetahui cara meracik formula dengan bahan yang tersedia.
4. Lele bukan hewan herbivora
Kebutuhan nutrisi berbasis hewani harus dominan makanya diperlukan pengetahuan tentang jumlah lisin, isolusin, metionin, leusin, glutamin, fenilalanin yg dibutuhkan.
5. Perlu pengetahuan berapa maksimum dan minimum mikroba yang dibutuhkan.
6. Mikroba, vitamin, enzim atau hormon apa saja yg diperlukan.
5. Perlu pengetahuan berapa maksimum dan minimum mikroba yang dibutuhkan.
6. Mikroba, vitamin, enzim atau hormon apa saja yg diperlukan.
Kami melakukan riset (hanya tentang pakan lho dan tdk dilakukan riset MANAGEMEN AIR dan MANAGEMEN KOLAM.
Dan data dibawah ini bisa anda jadikan acuan atau dikaji lagi untuk menghasilkan hasil yang lebih baik lagi :
Dan data dibawah ini bisa anda jadikan acuan atau dikaji lagi untuk menghasilkan hasil yang lebih baik lagi :
Ini datanya (pakan pabrik)
Protein 27% menjadi 32,2%
lemak 2,2% menjadi 3,5%
Serat 3,5% menjadi 2,9%
Abu 14% menjadi 11,4%
Kadar air 11% menjadi 13%
Protein 27% menjadi 32,2%
lemak 2,2% menjadi 3,5%
Serat 3,5% menjadi 2,9%
Abu 14% menjadi 11,4%
Kadar air 11% menjadi 13%
Pakan tersebut saya tambahkan bakteri :
Bacillus subtilis,
Bacillus linchenformis,
Pseudomonas putida,
Aspergillus niger.
Bacillus subtilis,
Bacillus linchenformis,
Pseudomonas putida,
Aspergillus niger.
Menghasilkan semua parameter dibawah ini menjadi lebih baik, yang meliputi :
1. SGR (Specific Growth Rate)
2. FCR (Feed Convertion Ratio)
3. EPP (Efesiensi pemanfaatan pakan)
4. SR (Survival Rate)
5. PER (Protein Effeciency Ratio)
Untuk poin 5 (PER) menunjukkan berpengaruh nyata pada rasio efesiensi protein. Nilai kecernaan protein lebih tinggi karena bakteri bakteri tersebut menghasilkan enzim-enzim yang membantu lele mudah mencerna protein.
PER adalah komparasi antara pertambahan bobot ikan dan bobot protein pakan yang terserap. PER berguna untuk mengetahui jumlah protein yang terserap dalam tubuh ikan. Bakteri-bakteri ini yang melakukan proses penguraian dalam saluran pencernaan. Bakteri ini yang mampu memproduksi enzim fitase, amilase, protease, selulose, nitrogenase, lipase dan lain lain. Enzimlah secara aktif yg mengatur BACTERIAL BALANCING dlm pencernaan. Enzim bekerja (endopeptida) sebagai pemutus ikatan peptida yang berada dalam rantai protein hingga dihasilkan peptida dan polipeptida)
2. FCR (Feed Convertion Ratio)
3. EPP (Efesiensi pemanfaatan pakan)
4. SR (Survival Rate)
5. PER (Protein Effeciency Ratio)
Untuk poin 5 (PER) menunjukkan berpengaruh nyata pada rasio efesiensi protein. Nilai kecernaan protein lebih tinggi karena bakteri bakteri tersebut menghasilkan enzim-enzim yang membantu lele mudah mencerna protein.
PER adalah komparasi antara pertambahan bobot ikan dan bobot protein pakan yang terserap. PER berguna untuk mengetahui jumlah protein yang terserap dalam tubuh ikan. Bakteri-bakteri ini yang melakukan proses penguraian dalam saluran pencernaan. Bakteri ini yang mampu memproduksi enzim fitase, amilase, protease, selulose, nitrogenase, lipase dan lain lain. Enzimlah secara aktif yg mengatur BACTERIAL BALANCING dlm pencernaan. Enzim bekerja (endopeptida) sebagai pemutus ikatan peptida yang berada dalam rantai protein hingga dihasilkan peptida dan polipeptida)
Ternyata campur tangan lactobasilus dan basilus kepakan mampu menyeimbangkan populasi mikroba dan menekan pathogen dan senyawa kimia dalam air dan mempercepat pertumbuhan zoo-plankton.
Saya sengaja tidak mencantumkan angka-angka hasil dalam konten :
SGR, FCR, EPP, SR, PER agar teman2 mau melakukan riset tandingan.
SGR, FCR, EPP, SR, PER agar teman2 mau melakukan riset tandingan.
Ingat, ini hanya tentang nutrisi … ikan membutuhkan setidaknya 2 (dua) variabel lagi.
Ada managemen kolam dan ada managemen air sebagai habibat biota air. Riset harus berlanjut seterusnya bagaimana kadar :
– Nitrit
– Oksigen terlarut
– Suhu & disparitasnya
– pH
– Amoniak
Ada managemen kolam dan ada managemen air sebagai habibat biota air. Riset harus berlanjut seterusnya bagaimana kadar :
– Nitrit
– Oksigen terlarut
– Suhu & disparitasnya
– pH
– Amoniak
Sesungguhnya … , artikel saya ini mempunyai potensi mengurangi penjualan enzim saya karena kelak semua orang bisa bikin enzim. Tapi biarlah, hak cipta saya tempatkan sebagai MILIK ALLAH. Tugas manusia hanya menyelesaikan karya cipta nya sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar